Profil Kue Adee Meutia Merdu
Usaha ini mulai dirintis pada tahun 1970
an, di daerah Pidie pada
waktu itu,
tepatnya di Desa Dayah Kleng Kecamatan Meureudu oleh orang tua kami dan merupakan sebuah usaha turun temurun. Pada awalnya ibu kami hanya ingin
menyalurkan hobinya dalam mengolah kue – kue khas Aceh seperti bolu (bhoi) , kue keukarah, dodol aceh,
meuseukat dsb, namun ada satu kue yang menjadi primadona
dalam keluarga kami yaitu kue “adee”,
Kue
Adee ini adalah kue khas dari Meureudu Kabupaten Pidie
pada waktu dulu, ini sangat diminati oleh masyarakat Meureudu
karena rasanya sangat
khas. Kue “adee” ini terbuat dari perpaduan berbagai macam bahan alami yang
terdiri dari kelapa, daun pandan pulut, tepung terigu, gula pasir, telur ayam,
garam, bawang merah, dan ada juga Kue Adee dari ubi. Kue buatan orang tua kami
ini pada saat itu dibuat kalau ada yang pesan. Kue Adee orang tua kami ini yang
pertama di Meureudu, dan menjadikan daya tarik tersendiri di masyarakat Meureudu dan sekitarnya. Awalnya makanan khas
ini hanya dipesan dalam jumlah yang relative kecil, hanya untuk acara adat
istiadat saja seperti : acara perkawinan, turun tanah, mauled, pergi ketempat
orang meninggal dll.
Pada saat orang tua kami menunaikan ibadah
haji pada tahun 1992, maka pekerjaan ini kami ambilalih dan pada saat kami yang
melolanya kami beri nama : ADEE MUTIA MERDU, kami memproduksi tidak menunggu
pesanan, pertama kami memproduksi sekitar 10 buah per hari dan pada waktu itu
pemesan datang kerumah setelah di telpon terlebih dahulu. Pada tahun – tahun
berikutnya pemesan sudah mulai bertambah sehingga kami mengambil inisiatif
untuk membuka tempat penjuaalan di jalan Banda Aceh- Medan tepatnya di simpang
empat Meurah Dua Kab. Pidie Jaya sekarang. Alhamdulillah produksi Kue Adee
Mutia mulai meninggat hingga 300 s.d 400 buah per hari,kami sampai saat ini
masih mempertahankan produksi secara tradisional (pembakaran dengan menggunakan
sabut kelapa )
Sekarang “peunajoh” khas
Aceh ini juga dapat kita nikmati pada acara - acara seperti rapat, seminar, dan
pameran – pameran tingkat Propinsi.
Sekarang Kue Adee Mutia
Merdu ini dapat di jumpai di Simpang 4 Meurah Dua, simpang Tiga Meureudu,
Bandar Dua, Bandar Baru dan Beureunun.
Setelah Kue Adee Mutia
Merdu maju dan sudah dikenal oleh masyarakat Aceh, malah masyarat Indonesia,
lahirlah Adee – Adee yang lain, yang sekarang sudah puluhan nama Adee di
Meureudu. Nama Kota Meureudu sangat dikenal dengan adeenya, malah ada kata –
kata dari masyarakat kalau lewat Meureudu jangan lupa beli Adee.
Kami mempekerjakan 10 orang karyawan,
laki-laki dan perempuan, dengan penghasilan rata-rata satu hari Rp
80.000,-/orang.
Petama kali kami memulai usaha ini, hanya membutuhkan modal sebesar Rp.100.000,
tapi sekarang usaha yang berada di Desa Dayah Kleng Kec
Meureudu Kab.Pidie Jaya ini sudah berkembang sangat maju. Selain menerima
orderan/pesanan kami menitipkan kue hasil buatan
kami pada swalayan –
swalayan dan toko– toko yang menjual makanan serta oleh – oleh khas Aceh. Kami juga selalu
berpartisipasi untuk memperkenalkan makanan khas Aceh ini pada setiap acara –
acara. Kami sangat berharap akan terus lahirnya sosok wanita
seperi ibu Meutia, yang dapat terus melestarikan kue khas Aceh sehingga anak
cucu kita nanti masih dapat mengenal ciri khas dari kebudayaan daerahnya.
Terimakasih pada Pemerintah Pijay dan Pemerintah Propinsi Aceh c/q DEKRANAS yang telah membantu kami baik moril maupun
materil.
Kami sangat mengharapkan kritik yang sehat dan saran
untuk kami sehingga kami dapat
memperbaiki dimana ada kekurangan.
Demikian sekilas Profil Adee Meutia Merdu